Translate

Minggu, 05 Agustus 2012

Menjadi Madrasah Pilihan

Suasana Belajar di Laboratorium TIK MI Ma'arif
Menyelenggarakan pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah tidaklah mudah. Tidak hanya terbebani oleh kewajiban memberikan layanan pendidikan yang memadai dan berkwalitas bagi masyarakat, namun juga terbebani oleh stigma negatif tentang madrasah yang sudah "mbalung sumsum", stigma bahwa madrasah adalah pilihan terakhir setelah tak mungkin lagi memilih sekolah umum, stigma bahwa madrasah adalah sekolah kelas dua yang tak mampu menyuguhkan pendidikan berkwalitas, tak mampu menyediakan tenaga pengajar profesional.
Ruang Perpustakaan MI Ma'arif NU Karangasem
Namun seiring jalannya waktu, cercaan dan pandangan negatif yang ditujukan kepada madrasah ternyata mampu menjadi motivasi yang kuat bagi para pelaku pendidikan di madrasah. Apalagi dengan lahirnya generasi-generasi muda yang memiliki semangat juang dan militansi tinggi di madrasah. Sedikit demi sedikit kegigihan seluruh stake holder pendidikan di madrasah mampu menggeser stigma negatif tentang madrasah. Mestinya situasi ini mendapat reaksi positif dan gerakan ekstra cepat dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama dengan memberikan sebesar-besarnya peluang bagi madrasah untuk menggeliat makin kuat. Jika dulu madrasah identik dengan kumuh dan cenderung seadanya, kini anda bisa melihat betapa serius penyelenggara madrasah dalam memberikan dan meningkatkan standar pelayanan kepada masyarakat.
Penerapan Metode Pembelajaran Inquiri di MI Ma'arif NU Karangasem
Madrasah tak lagi hanya menyelenggarakan pendidikan asal-asalan, meskipun madrasah tergolong sangat jarang mendapat bantuan dari pemerintah tak seperti sekolah umum di bawah Kementerian Pendidikan, namun makin banyak madrasah yang mampu mengelola sumber daya keuangan dan sumber daya manusia dengan baik. Tanpa DAK, tanpa bantuan sarana prasarana, tanpa DID, madrasah mampu menyediakan sarana prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan zaman.

Media pembelajaran audio visual di MI Ma'arif NU Karangasem
Hasilnya, kedepan, dengan semangat dan dedikasi tinggi dari para pendidik di Madrasah yang mayoritas adalah non PNS, insya Allah madrasah akan terlahir kembali sebagai sekolah pilihan, bukan lagi sekolah pinggiran...