Translate

Selasa, 24 Desember 2013

Menulis Posting di Wordpress

Setelah membuat blog Anda harus mengisi blog tersebut dengan tulisan bukan? Saya yakin jika Anda baru bergabung akan sedikit kesulitan untuk membuat postingan pertama Anda. (belajar dari pengalaman-ku) :-D
Melakukan posting atau mempublikasikan artikel merupakan hal yang paling utama dalam proses ngeblog. Menguasai seluk-beluk yang berhubungan dengan proses posting adalah wajib, sebab pengetahuan yang kurang bisa terjadi salah komunikasi antara anda dengan pembaca.
Okey. Mari kita simak langkah-langkah mempublikasikan artikel di wordpress.com berikut dengan gambarnya :
Masuk ke Menu yang ada disamping kiri Anda arahkan mouse ke Menu Tulisan lalu Tambahkan Baru (lihat gambar 1) atau bisa juga dengan cara ke-2 (lihat gambar 2)
Setelah itu akan muncul halaman dimana Anda akan menulis, seperti yang terlihat pada gambar berikut :
Sekarang anda dapat menulis artikel disini, tulislah judul dan isi artikel ditempat yang telah ditentukan, Pastikan berada pada mode Visual dan mulailah menulis.
Cara Menambah Tag/kata-kunci
Kita dapat menambahkan Tag sesuai dengan artikel yang telah kita buat, namun ini sifatnya optional atau tidak wajib (tag sama fungsinya dengan kategori).
caranya adalah sebagai berikut :
Tulis Tag/kata-kunci yang ingin anda buat pada kolom yang tersedia di menu Tag, jika anda ingin menulis Tag lebih dari satu, pisahkan Tag dengan tanda koma (,) setelah selesai lalu klik tombol Tambah ;
  • Jika anda ingin membatalkan Tag yang telah dibuat klik tanda silang (x) disamping Tag tersebut.
  • Jika anda ingin memilih Tag yang sudah pernah anda buat, klik Pilih dari tag yang paling sering digunakan.
Cara Menambah Kategori
Kita juga dapat memilih kategori yang sesuai dengan artikel yang telah kita buat, caranya dengan memberi tanda contreng () pada kotak kategori yang sesuai, jika kita sudah pernah membuat kategori ;
  • Jika belum memiliki kategori atau kita ingin menambahkan kategori yang baru agar sesuai dengan artikel yang dibuat, kita dapat menambahkannya dengan cara meng-klik + Tambah Kategori Baru.
Cara Menerbitkan/Mempublikasikan Artikel
Jika kita telah selesai menulis artikel, maka untuk menerbitkan/ mempublikasikan artikel agar dapat terlihat di halaman depan website, caranya dengan meng-klik tombol Terbitkan pada menu publish/terbitkan di sebelah kanan. Namun apabila kita ingin menyimpannya sementara sebagai Konsep kita dapat menekan tombol Simpan Konsep.
  • Jika anda ingin mengatur penerbitan artikel, klik Sunting disamping tulisan Terbitkan, kemudian kita dapat mengubah tanggal dan jam berapa artikel itu akan kita terbitkan.
  • jika  ingin artikel yang anda tulis memiliki password tujuannya adalah agar artikel yang anda buat hanya bisa dibaca oleh orang-orang tertentu saja. Caranya, klik  Sunting yang berada disamping tulisan Kenampakan, kemudian pilih Dilindungi Kata Sandi, lalu tulis Kata Sandi di text area yang tersedia, terakhir oke
  • Sebelum diterbitkan biasakan untuk melihat Preview atau pratampil sebelum anda benar-benar yakin untuk mempublikasikan artikel. Preview adalah tampilan artikel anda sebelum benar-benar dipublikasikan, klik saja tombol Preview untuk melakukannya.
  • Untuk menu lainnya seperti Coments and Pings anda bisa mensetting apakah artikel yang anda tulis tersebut mengijinkan pengunjung untuk memberikan komentar atau tidak. Sedangkan fasilitas-fasilitas yang lainya adalah tambahan yang berkenaan dengan link back atau tampilan dari artikel anda.
(Sumber:http://karyapribadiku.wordpress.com/2012/05/07/cara-menulis-dan-mempublikasikan-artikel-di-wordpress/)

Reposting>: Cara Mengatasi Lupa Pasword Login Dashboard Wordpress

Saya lupa password untuk login ke Dashboard (WP-Admin) dari blog WordPress saya!
Waduh gimana nih?
Tenang, ada solusi yang sangat mudah agar teman-teman bisa login kembali. :)
Caranya:
  1. Silahkan kunjungi alamat login WP-Admin.
    Alamat login adalah alamat blog lalu tambahkan /wp-admin/
    Misalnya: www.semutkecil.com/wp-admin/
    Lalu klik “Lost your password?
    Klik Lost Your Password

  2. Masukkan username atau alamat email, kemudian klik “Get New Password“.
    Masukkan Username Atau Alamat Email
  3. Email untuk reset password telah terkirim. Silahkan periksa alamat email teman-teman.
    Email Reset Password Telah Terkirim
  4. Akan ada email kurang lebih seperti dibawah ini:
    Subject: [Semut Kecil] Password Reset
    Date: Thu, 5 Sep 2013
    From: WordPress
    Someone requested that the password be reset for the following account:
    http://www.semutkecil.com/
    Username: semutkecil
    If this was a mistake, just ignore this email and nothing will happen.
    To reset your password, visit the following address:
    http://www.semutkecil.com/wp-login.php?kode-kode-disini
    Silahkan klik pada link yang diberikan untuk melakukan reset password.
  5. Masukkan password baru sebanyak dua kali, yaitu pada isian “New password” dan “Confirm new password“.
    Setelah itu klik “Reset Password“.
    Masukkan Password Dua Kali Lalu Klik Reset Password
  6. Sukses.
    Lalu silahkan klik “Log in” untuk login ke Dashboard (WP-Admin).
    Sukses Password Sudah Ganti

(Sumber: www.semutkecil.com)

Jumat, 13 Desember 2013

Apakah shalat tidak sah jika imam bacaannya pelan?



1. Imam dianjurkan membaca al-fatihah dan surat setelahnya dengan keras pada dua rakaat pertama shalat maghrib, dua rakaat pertama shalat isya, dan shalat subuh. Demikian pula ketika shalat jumat, shalat id, istisqa, dan shalat gerhana. (HR. Bukhari). Selain shalat di atas, bacaan Al-Fatihah dan surat dibaca pelan.

2. Mengeraskan dan memelankan bacaan dalam shalat hukumnya sunah dan tidak wajib. Karena itu, jika ada orang yang mengimami shalat isya, tapi bacaannya pelan, shalatnya tetap sah, dan makmum tidak perlu membubarkan diri.

3. Untuk shalat malam, terkadang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengeraskan dan terkadang memelankan bacaan. Kadang beliau mengeraskan bacaan surat ketika tahajud sampai didengar orang yang berada di luar rumah beliau. (HR. An-Nasai dan turmudzi)

4. Beliau pernah memerintahkan Abu Bakar untuk menaikkan suara bacaannya ketika shalat malam karena terlalu pelan. Sementara beliau memerintahkan Umar untuk memelankan suara bacaannya ketika shalat malam karena terlalu keras. (HR. Abu Daud, Hakim dan dishahihkan Ad-Dzahabi).

5. Orang yang melakukan shalat wajib sendirian, disyariatkan memelankan bacaan, meskipun shalat yang dilakukan adalah shalat maghrib atau isya.

6. Jika imam mengeraskan bacaannya, seperti ketika shalat subuh atau dua rakaat pertama shalat maghrib dan isya maka makmum cukup diam untuk mendengarkan bacaan imam. Makmum tidak membaca apapun, termasuk Al-Fatihah. Sekali lagi, ini jika imam mengeraskan bacaannya dan makmum mendengar bacaan imam. Dalilnya:

a. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إنما جعل الإمام ليؤتم به فإذا كبر فكبروا وإذا قرأ فأنصتوا

Imam ditunjuk untuk diikuti. Jika dia bertakbir maka bertakbirlah, dan jika dia mengeraskan bacaannya maka diamlah. (HR. Muslim, Abu Daud dan yang lainnya)

b. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

من كان له إمام فقراءة الإمام له قراءة

Siapa yang shalat bersama imam, maka bacaan imam (yang dikeraskan) adalah bacaan baginya. (HR. Ahmad, Ad-Daruqutni, Ibn Abi Syaibah dan dishahihkan Al-Albani)

c. Dinyatakan dalam sebuah riwayat, bahwa suatu ketika selesai shalat subuh, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya: “Adakah tadi yang membaca Al-Quran?” “Ya, Saya wahai Rasulullah.” Jawab salah satu sahabat. Abu Hurairah mengatakan: Setelah itu para sahabat tidak lagi membaca Al-Quran ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca Al-Fatihah dengan keras. (HR. Malik, Ahmad, Abu Daud, Al-Humaidi, dan dishahihkan Al-Albani)

d. Tujuan dianjurkannya mengeraskan bacaan bagi imam adalah agar didengar makmum. Tujuan ini tidak tercapai jika masing-masing makmum turut membaca al-Fatihah atau surat.

4. Membaca Al-Quran, baik ketika shalat atau di luar shalat, harus dilakukan dengan tartil. Sesuai dengan ilmu tajwid. Berhenti di setiap ayat. Memperhatikan kaidah waqaf. Allah berfirman:

وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا

“Bacalah Al-Quran dengan tartil.” (QS. Al-Muzammil: 4)

Ibnu katsir mengatakan: Maknanya adalah bacalah Al-Quran secara perlahan, karena itu akan sangat membantu memahami maknanya. (Tafsir Ibn Katsir, 8/250)

8. Jika imam mengalami kesalahan dalam bacaan, karena rusaknya hafalan atau kesalahan cara membaca maka makmum yang berada di sekitarnya harus mengingatkan. Suatu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah lupa ketika membaca Al-Quran pada saat shalat. Seusai shalat, beliau bertanya kepada Ubay bin Ka’ab (sahabat yang pandai Al-Quran): “Mengapa engkau tidak mengingatkan aku?” (HR. Abu Daud, Ibn Hibban, At-Thabrani dan dishahihkan Al-Albani).
Kesalahan terkait pelan dan kerasnya bacaan

1. Menggunakan speaker luar ketika mengimami shalat. Ini bisa jadi termasuk tindakan berlebihan, karena yang perlu mendengar suara imam hanya makmum yang berada di masjid, dan bukan semua orang.

2. suara imam yang terlalu pelan, padahal imam masih mampu untuk mengeraskan suaranya, sehingga banyak makmum tidak mendengarnya.

3. makmum mengeraskan bacaan ketika membaca al-fatihah atau surat, sehingga mengganggu makmum yang lain atau bahkan mengganggu imam.

4. membaca Al-Quran terlalu cepat, sampai terkadang membuat huruf-hurufnya gandeng.
Sumber : http://carasholat.com/bacaan-sholat-mengeraskan-dan-memelankan-suara-dalam-sholat/

Senin, 04 November 2013

Zainab binti Jahsy radhiallaahu ‘anha


Pernikahan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam dengan Zainab binti Jahsy didasarkan pada perintah Allah sebagai jawaban terhadap tradisi jahiliah. Zainab binti Jahsy adalah istri Rasulullah yang berasal dan kalangan kerabat sendiri. Zainab adalah anak perempuan dan bibi Rasulullah, Umaimah binti Abdul Muththalib. Beliau sangat mencintai Zainab.
Nasab dan Masa Pertumbuhannya
Nama lengkap Zainab adalah Zainab binti Jahsy bin Ri’ab bin Ya’mar bin Sharah bin Murrah bin Kabir bin Gham bin Dauran bin Asad bin Khuzaimah. Sebelum menikah dengan Rasulullah, namanya adalah Barrah, kemudian diganti oleh Rasulullah menjadi Zainab setelah menikah dengan beliau. Ibu dari Zainab bernama Umaimah binti Abdul-Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushai. Zainab dilahirkan di Mekah dua puluh tahun sebelurn kenabian. Ayahnya adalah Jahsy bin Ri’ab. Dia tergolong pernimpin Quraisy yang dermawan dan berakhlak baik. Zainab yang cantik dibesarkan di tengah keluarga yang terhormat, sehingga tidak heran jika orang-orang Quraisy rnenyebutnya dengan perempuan Quraisy yang cantik.
Zainab termasuk wanita pertarna yang memeluk Islam. Allah pun telah menerangi hati ayah dan keluarganya sehingga memeluk Islam. Dia hijrah ke Madinah bersama keluarganya. Ketika itu dia masih gadis walaupun usianya sudah layak menikah.
Pernikahannya dengan Zaid bin Haritsah
Terdapat beberapa ayat A1-Qur’an yang mernerintahkan Zainab dan Zaid melangsungkan pernikahan. Zainab berasal dan golongan terhormat, sedangkan Zaid bin Haritsah adalah budak Rasulullah yang sangat beliau sayangi, sehingga kaum muslimin menyebutnya sebagai orang kesayangan Rasulullah. Zaid berasal dari keluarga Arab yang kedua orang tuanya beragama Nasrani. Ketika masih kecil, dia berpisah dengan kedua orang tuanya karena diculik, kemudian dia dibeli oleh Hakam bin Hizam untuk bibinya, Khadijah binti Khuwailid r.a., lalu dihadiahkannya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam.
Ayah Zaid, Haritsah bin Syarahil, senantiasa mencarinya hingga dia mendengar bahwa Zaid berada di rumah Rasulullah. Ketika Rasulullah menyuruh Zaid memilih antara tetap bersama beliau atau kembali pada orang tua dan pamannya, Zaid berkata, “Aku tidak menginginkan mereka berdua, juga tidak menginginkan orang lain yang engkau pilihkan untukku. Engkau bagiku adalah ayah sekaligus paman.” Setelah itu, Rasulullah mengumumkan pembebasan Zaid dan pengangkatannya sebagai anak. Ketika Islam datang, Zaid adalah orang yang pertama kali memeluk Islam dari kalangan budak. Dia senantiasa berada di dekat Nabi, terutama setelah dia rneninggalkan Mekah, sehingga beliau sangat mencintainya, bahkan beliau pernah bersabda tentang Zaid,
“Orang yang aku cintai adalah orang yang telah Allah dan aku beri nikmat. (HR. Ahmad)
Allah telah memberikan nikmat kepada Zaid dengan keislamannya dan Nabi telah memberinya nikmat dengan kebebasannya. Ketika Rasulullah hijrah ke Madinah, beliau mempersaudarakan Zaid dengan Hamzah bin Abdul Muththalib. Dalam banyak peperangan, Zaid selalu bersama Rasulullah, dan tidak jarang pula dia ditunjuk untuk menjadi komandan pasukan. Tentang Zaid, Aisyah pernah berkata, “Rasulullah tidak mengirimkan Zaid ke medan perang kecuali selalu menjadikannya sebagai komandan pasukan, Seandainya dia tetap hidup, beliau pasti menjadikannya sebagai pengganti beliau.”
Masih banyak riwayat yang menerangkan kedudukan Zaid di sisi Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam.. Sesampainya di Madinah beliau meminang Zainab binti Jahsy untuk Zaid bin Haritsah. Semula Zainab membenci Zaid dan menentang menikah dengannya, begitu juga dengan saudara laki-lakinya. Menurut mereka, bagaimana mungkin seorang gadis cantik dan terhormat menikah dengan seorang budak? Rasulullah menasihati mereka berdua dan menerangkan kedudukan Zaid di hati beliau, sehingga turunlah ayat kepada mereka:
“Dan tidaklah patut bagi laki -laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.“ (Q.S. Al-Ahzab: 36)
Akhirnya Zainab menikah dengan Zaid sebagai pelaksanaan atas perintah Allah, meskipun sebenarnya Zainab tidak menyukai Zaid. Melalui pernikahan itu Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam. ingin menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan di antara manusia kecuali dalam ketakwaan dan amal perbuatan mereka yang baik. Pernikahan itu pun bertujuan untuk menghilangkan tradisi jahiliah yang senang membanggakan diri dan keturunan. Akan tetapi, Zainab tetap tidak dapat menerima pernikahan tersebut karena ada perbedaan yang jauh di antara mereka berdua. Di depan Zaid, Zainab selalu membangga-banggakan dirinya sehingga menyakiti hati Zaid. Zaid menghadap Rasulullah untuk mengadukan perlakukan Zainab terhadap dirinya. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam. menyuruhnya untuk bersabar, dan Zaid pun mengikuti nasihat beliau. Akan tetapi, dia kembali menghadap Rasulullah dan menyatakan bahwa dirinya tidak mampu lagi hidup bersama Zainab.
Mendengar itu, beliau bersabda, “Pertahankan terus istrimu itu dan bertakwalah kepada Allah.” Kemudian beliau mengingatkan bahwa pernikahan itu merupakan perintah Allah. Beberapa saat kemudian turunlah ayat, “Pertahankan terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah.” Zaid berusaha menenangkan din dan bersabar, namun tingkah laku Zainab sudah tidak dapat dikendalikan, akhirnya terjadilah talak. Selanjutnya, Zainab dinikahi Rasulullah.
Prinsip dasar yang melatarbelakangi pernikahan Rasulullah dengan Zainab binti Jahsy adalah untuk menghapuskan tradisi pengangkatan anak yang berlaku pada zaman jahiliah. Artinya, Rasulullah ingin menjelaskan bahwa anak angkat tidak sama dengan anak kandung, seperti halnya Zaid bin Haritsah yang sebelum turun ayat Al-Qur’an telah diangkat sebagai anak oleh beliau. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
“Panggillah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka,’ itulah yang lebih adil pada sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui bapak-bapak mereka, maka (panggillah mereka sebagai) saudara-saudara seagama dan maula-maulamu.” (QS. Al-Ahzab:5)
Karena itu, seseorang tidak berhak mengakui hubungan darah dan meminta hak waris dan orang tua angkat (bukan kandung). Karena itulah Rasulullah menikahi Zainab setelah bercerai dengan Zaid yang sudah dianggap oleh orang banyak sebagai anak Muhammad. Allah telah menurunkan wahyu agar Zaid menceraikan istrinya kemudian dinikahi oleh Rasulullah. Pada mulanya Rasulullab tidak memperhatikan perintah tersebut, bahkan meminta Zaid mempertahankan istrinya. Allah memberikan peringatan sekali lagi dalam ayat:
“Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya, ‘Tahanlah terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah, ‘sedang kamu menyembunyikan dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah- lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) istri-istri anak- anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluan daripada istrinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi.“ (QS. Al-Ahzab:37)
Ayat di atas merupakan perintah Allah agar Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam. menikahi Zainab dengan tujuan meluruskan pemahaman keliru tentang kedudukan anak angkat.
Menjadi Ummul-Mukminin
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam. mengutus seseorang untuk mengabari Zainab tentang perintah Allah tersebut. Betapa gembiranya hati Zainab mendengar berita tersebut, dan pesta pernikahan pun segera dilaksanakan serta dihadiri warga Madinah.
Zainab mulai memasuki rurnah tangga Rasulullah dengan dasar wahyu Allah. Dialah satu-satunya istri Nabi yang berasal dan kerabat dekatnya. Rasulullah tidak perlu meminta izin jika memasuki rumah Zainab sedangkan kepada istri-istri lainnya beliau selalu meminta izin. Kebiasaan seperti itu ternyata menimbulkan kecemburuan di hati istri Rasul lainnya.
Orang-orang munafik yang tidak senang dengan perkembangan Islam membesar-besarkan fitnah bahwa Rasulullah telah menikahi istri anaknya sendiri. Karena itu, turunlah ayat yang berbunyi,
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi…. “ (Qs. Al-Ahzab: 40)
Zainab berkata kepada Nabi, “Aku adalah istrimu yang terbesar haknya atasmu, aku utusan yang terbaik di antara mereka, dan aku pula kerabat paling dekat di antara mereka. Allah menikahkanku denganmu atas perintah dan langit, dan Jibril yang membawa perintah tersebut. Aku adalah anak bibimu. Engkau tidak memiliki hubungan kerabat dengan mereka seperti halnya denganku.” Zainab sangat mencintai Rasulullah dan merasakan hidupnya sangat bahagia. Akan tetapi, dia sangat pencemburu terhadap istri Rasul lainnya, sehingga Rasulullah pernah tidak tidur bersamanya selama dua atau tiga bulan sebagai hukuman atas perkataannya yang menyakitkan hati Shafiyyah binti Huyay bin Akhtab wanita Yahudiyah itu.
Zainab bertangan terampil, menyamak kulit dan menjualnya, juga mengerjakan kerajinan sulaman, dan hasilnya diinfakkan di jalan Allah.
Wafatnya
Zainab binti Jahsy adalah istri Rasulullah yang pertama kali wafat menyusul beliau, yaitu pada tahun kedua puluh hijrah, pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab, dalarn usianya yang ke-53, dan dimakamkan di Baqi. Dalarn sebuah riwayat dikatakan bahwa Zainab berkata menjelang ajalnya, “Aku telah rnenyiapkan kain kafanku, tetapi Umar akan mengirim untukku kain kafan, maka bersedekahlah dengan salah satunya. Jika kalian dapat bersedekah dengan sernua hak-hakku, kerjakanlah dari sisi yang lain.” Sernasa hidupnya, Zainab banyak mengeluarkan sedekah di jalan Allah.
Tentang Zainab, Aisyah berkata, “Semoga Allah mengasihi Zainab. Dia banyak menyamaiku dalarn kedudukannya di hati Rasulullah. Aku belum pernah melihat wanita yang lebih baik agamanya daripada Zainab. Dia sangat bertakwa kepada Allah, perkataannya paling jujur, paling suka menyambung tali silaturahmi, paling banyak bersedekah, banyak mengorbankan diri dalam bekerja untuk dapat bersedekah, dan selalu mendekatkan diri kepada Allah. Selain Saudah, dia yang memiliki tabiat yang keras.”
Semoga Allah memberikan kemuliaan kepadanya (Sayyidah Zainab Binti Jahsy) di akhirat dan ditempatkan bersama hamba-hamba yang saleh. Amin.
Sumber: Buku Dzaujatur-Rasulullah , karya Amru Yusuf, Penerbit Darus-Sa’abu, Riyadh
(Dikutip dari http://ahlulhadist.wordpress.com/2007/09/28/zainab-binti-jahsy-radhiallaahu-anha)

Minggu, 11 Agustus 2013

Shalat Jenazah


Shalat jenazah dilaksanakan saat mayit sudah dimandikan dan dikafani, tidak diperbolehkan shalat jenazah sebelum mayit dimandikan dan dikafani. Misalnya begini, jika ada orang yang meninggal dunia pada jam 7 malam, kemudian pihak keluarga menginginkan untuk memandikan dan mengkafaninya kesesokan harinya(pagi), maka shalat jenazahnya harus pagi setelah dimandikan dan dikafani, tidak boleh shalat jenazah misalnya jam 8 atau 9 malam. Intinya adalah setelah dimandikan dan dikafani.
Letak mayit sebelah kiblat orang yang meyalatinya, kecuali kalau shalat dlakukan di atas kubur ataupun shalat ghaib
Rukun dan Cara Mengerjakan Shalat jenazah
Shalat jenazah tidak dengan rukuk dan sujud, serta tidak didahuli adzan dan iqomat
Tata caranya sebagai berikut
·         Niat
Untuk mayat laki-laki
Ushallii ‘alaa haadzal mayyiti arba’a takbiiraatin fardhal kifaayati ma’muuman/imaaman lillaahi ta’aalaa

Untuk Mayit perempuan
Ushallii ‘alaa haadzihil mayyiti arba’a takbiiraatin fardhal kifaayati ma’muuman/imaaman lillaahi ta’aalaa
·         Takbir Pertama
Sama halnya seperti shalat bisa, tangan sedekap, tangan kanan di atas tangan kiri kemudian membaca surat Alfatihah tanpa diikuti membaca surat yang lain.
·         Takbir Kedua
Membaca shalawat Nabi  Sekurang kurangnya “Allaahumma shalli ‘alaa Muhammad wa’alaa aali Muhammad
·         Takbir Ketiga
Membaca doa sekurang kurangnya sebagai berikut
Allaahummaghfir lahuu (lahaa) warhamhu (warhamhaa) wa’aafihi (wa’aafihaa) wa’fu ’anhu(‘anhaa)
(Ket : yang dalam kurung untuk mayit perempuan)
·         Takbir Keempat
Membaca doa sekurang-kurangnya sebagai berikut;
Allahumma laa tahrimnaa ajrahu (ajrahaa) wa laa taftinnaa ba’dahu (ba’dahaa) waghfir lanaa wa lahu (lahaa)
(Ket : yang dalam kurung untuk mayit perempuan)
·         Salam
Sambil memalingkan muka ke kanan dan ke kiri (seperti dalam shalat fardhu)
Assalaamual’aikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh

Kisah Sang Misionaris Masuk Islam


Suatu hari di musim panas 1996. Yusha Evans, seorang misionaris muda kedatangan seorang teman bernama Benjamin. Ia tak pernah menyangka, kehadiran temannya itu bakal menggoyahkan imannya. Sebuah pertanyaan tak terduga yang dilontarkan temannya membuatnya melepaskan keyakinannya sebagai seorang Kristen.

‘’Apakah kau pernah membaca seluruh isi Alkitab?’’ Tanya Benjamin.

‘’Apa maksudmu? Saya seorang misionaris Kristen dan bagaimana mungkin kau bertanya seperti itu padaku?’’ cetus Yusha.

‘’Apakah kau pernah membaca Alkitab seperti membaca sebuah novel: mengetahui tokoh-tokoh yang ada di dalamnya, mengetahui plot dan tempatnya serta tahu seluruh detail isinya?’’

Yusha mengaku tak pernah membaca Alkitab dengan cara itu. Lalu Benjamin menantangnya untuk membaca kembali Alkitab dari awal hingga akhir. Ia memintanya untuk membaca Alkitab selama beberapa bulan dan tidak menyentuh buku lain, kecuali Alkitab.

Syekh Yusha Evans
Maka mulailah Yusha membaca Alkitab dari Kejadian 1:1. Ia sangat tertarik dengan kisah para nabi. Dalam Alkitab, dikisahkan bahwa Nabi Nuh menyampaikan wahyu Allah, tapi tidak ada satupun umatnya yang mengikuti seruannya. Lalu Allah menghukum umat Nabi Nuh dengan mendatangkan banjir besar, dan hanya Nabi Nuh serta orang-orang yang naik ke kapal saja yang selamat.

Setelah banjir, seperti dikisahkan dalam Alkitab, Nabi Nuh  meminum anggur dan keluar dalam keadaan mabuk. Yusha mengaku sangat heran, mengapa Nuh seorang utusan Tuhan bisa bersikap seperti itu.

‘’Tidak mungkin seorang nabi bersikap seperti itu. Maka saya tahu mengapa umat Nabi Nuh tidak mendengarkan apa yang ia sampaikan, karena ia mabuk,” kata Yusha kecewa.

Yusha  kembali melanjutkan bacaannya. Semakin dalam membaca, kian banyak ia  menemukan kesenjangan dalam Alkitab. Beberapa kisah nabi yang dibacanya justru tak mencerminkan nabi itu sebagai utusan Tuhan. Mereka malah seperti pelaku kriminal,  yang justru dicari-cari polisi.

Ia pun amat penasaran. Yusha lalu bertanya kepada pendeta di gereja tempat melakukan misa. Ia mempertanyakan banyak hal. Namun Yusha tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Para pendeta yang ditemuinya berkata, ‘’Janganlah ilmu pengetahuan yang sedikit mempengaruhi keyakinannya terhadap Yesus.’’

Yusha diminta agar tidak perlu mempelajari segala hal. Ia diminta hanya cukup percaya saja pada apa yang diajarkan. Sejumlah pendeta memintanya agar tidak membaca Perjanjian Lama. Alasannya, Alkitab tersebut sudah tidak lagi terpakai. Mereka  memintanya untuk membaca Perjanjian Baru.

Di dalam Perjanjian Baru, Yusha menemukan sebuah ayat yang menyebut bahwa Yesus berkata Tuhan itu satu. Dan hal tersebut terus diulang-ulang di ayat dan surat berikutnya dengan cara yang berbeda. Sama seperti ajaran Musa dalam 10 Perintah Allah, hal pertama yang diperintahkan adalah menyembah Allah dan tidak ada yang lain.

Yusha lalu mencari tahu mengenai Yesus. Ia menemukan ayat yang menyebutkan bahwa Yesus memerintahkan hal yang sama: menyembah satu Tuhan. Rasa penasarannya semakin menggebu. Ia pun mulai mempertanyakan tentang penyaliban Yesus. Dalam ajaran yang ia terima, Yesus dipaku pada bagian tangannya.

Dalam hatinya muncul kegamangan. Yusha berpendapat, hal tersebut sangatlah konyol. Seseorang yang telapak tangannya disalib tidak akan bertahan lama di atas tiang. Ia pun menyampaikan pendapatnya itu kepada para pendeta. Alih-alih mendapatkan jawaban, ia justru dilarang untuk melakukan khutbah Kristen di gerejanya.

Saat kondisi imannya sedang goyah, Benjamin kembali menemui Yusha. ‘’Aku telah membaca Alkitab berulang kali. Alitab itu pula dicetak berulang kali, namun selalu masih saja ada salah penulisan. Padahal, Tuhan itu sempurna. Ciptaannya pun sempurna dan kitabnya juga haruslah sempurna,’’ ujar Benjamin.

Sejak hari itu, Yusha melepas Kristen sebagai agama yang diyakininya. Ia memutuskan meninggalkan agamanya dan memilih untuk mencari agama lain. Ia mempelajari Buddha dan beberapa agama lain, termasuk Islam. Yusha juga sempat membaca sebuah buku tentang Islam, tetapi hal itu tidak membuatnya senang. Ia akhirnya tidak mengikuti satu agama dunia pun.

‘’Tuhan, jika Engkau tidak memberi saya petunjuk, maka saya akan mencari jalan sendiri,’’ Yusha memanjatkan sebuah doa. Saat itu, ia berusia 17 tahun.


****

Yusha Evans lahir dan besar di South Carolina, Amerika Serikat.  Ia dibesarkan oleh kakek (Indian Amerika) dan nenek (Irlandia) yang sangat konservatif. Kakek dan neneknya selalu mengajarkannya berdoa sebelum makan, sebelum tidur, tidak boleh menyalakan musik keras-keras, tidak membawa perempuan ke rumah.
‘’Itu yang saya pelajari di sekolah Minggu,’’ ujar Yusha. Masa kecilnya dihabiskan bersama nenek dan kakeknya. Menginjak usia 14 tahun, neneknya mengajak Yusha ke sebuah pelayanan Sabtu yang benar-benar berbeda dengan apa yang dialaminya di sekolah Minggu.

Di sana mereka bermain bola, voli, basket. Di pelayanan Sabtu, Yusha juga menemukan banyak makanan, kue, dan permen. Di kahir pertemuan, pastor yang memimpin acara itu mulai memberikan pengajaran tentang agama. Ia sangat menyukainya, karena tempat itu seperti sekolah normal.

Ketika berumur 15 tahun,  nenek Yusha meminta pastor muda yang biasa melayaninya di gereja untuk mengantarkan cucu kesayangannya itu ke sekolah. Yusha belum memiliki surat izin mengemudi (SIM),  sehingga belum boleh mengendarai mobil sendirian. Pastor yang usianya tiga tahun lebih tua dari Yusha itu menjadi teman baiknya.

Bersama pastor muda itu, Yusha diajak ke sebuah perkumpulan remaja yang bernama “Kehidupan Remaja”. Perkumpulan ini tidak seperti perkumpulan biasanya. ‘’Kelompok itu seperti yang kau lihat di televise. Ada orang bernyanyi dan bermain gitar. Khutbah yang dilakukan dalam kelompok itu tidak seperti khutbah yang ada gereja. Dalam menyampaikan khotbahnya, ia (pastor) berteriak-teriak dan menyampaikannya dengan lantang langsung ke orang-orang.’’

Hal ini sangat menarik bagi Yusha. Mereka mengajarkan Kristen dengan cara yang berbeda dari yang dipelajari saat masih kecil. Menginjak usia 16 tahun,  ia sudah tahu apa yang diinginkannya. Yusha ingin menjadi seorang misionaris. Sebagai seorang yang perfeksionis, ia ingin mendalami Kristen secara utuh. Ketika ia ingin sesuatu, maka apa yang ia lakukan harus terselesaikan.


****

Pada suatu hari, Yusha pergi ke New York bersama beberapa temannya. Di kota terbesar di dunia itu,  ia kehabisan uang dan memutuskan untuk mengambil uang dari sebuah mesin anjungan tunai mandiri (ATM). Ketika mengambil uang, ia dirampok oleh orang-orang bersenjata.

Kejadian itu membuatnya sangat takut,  sehingga hari itu juga  Yushakembali ke rumah neneknya. Ia tidak menceritakan peristiwa yang menimpanya kepada sang nenek. Ia menyimpannya,  sampai akhirnya mendapatkan mimpi buruk.

Dalam mimpi itu, orang yang merampoknya di ATM menembaknya hingga mati. Lalu, ia melihat sesuatu tengah menantinya di sisi lain kehidupan. Ia tidak mengetahuinya.Yusha sangat ketakutan. Ia terbangun dari mimpinya sambil berteriak.

Sang nenek datang dan bertanya, ‘’Mengapa kau berteriak? Lalu, Yusha menceritakan segalanya, tentang perampokan dan mimpi yang dialaminya.

‘’Tuhan mempunyai satu rencana untukmu, percayalah,’’ ujar sang nenek.

‘’Lalu apa yang harus kulakukan?” tanyanya.

“Kau harus kembali pada-Nya. Kau harus mencari-Nya.”

Yusha pun linglung. Ia sudah mencari Tuhan kemana-mana, namun tidak menemukannya. Neneknya berkata, ‘’Tuhan tidak akan pergi kemana-mana, kau hanya perlu menemukannya.’’ Sang nenek tidak menyuruhnya untuk kembali ke gereja, hanya memintanya untuk mencari Tuhan.

Yusha mulai menjadi agnostik: mempercayai adanya Tuhan, namun tidak menganut agama apapun. Ia melakukan doa dengan caranya sendiri. Ia merasa jenuh dengan hal tersebut dan akhirnya memohon pada Tuhan, “Kalau Engkau ingin aku mengenal-Mu, maka bimbinglah aku.”

Sejak saat itu, ia tidak mau mendengar lagi apa yang harus dipercayainya. Tusha ingin melihat apa yang harus dipercayainya. Ia telah membaca banyak buku dan kitab agama lain, namun tidak satu pun yang sesuai dengan apa yang dipercayai olehnya.


****

Sampai pada suatu hari, Yusha berkunjung ke rumah seorang temannya bernama Musa yang beragama Islam. Selama bertahun-tahun Yusha mengenalnya, ia sama sekali tidak menyadari kalau temannya itu adalah seorang Muslim. Dalam pertemuan itu, mereka membicarakan tentang agama. Dari situlah, Yusha berkenalan dengan Islam yang sebenarnya.

Karena tidak mempercayai adanya komunitas Islam di lingkungannya, teman Afro-Amerika yang Muslim itu mengajak Yusha ke masjid, sebuah tempat yang tepat untuk menanyakan tentang Islam. Yusha selama ini tidak pernah menyadari bahwa di lingkungannya terdapat masjid. Apalagi letaknya tidak jauh dari gereja.

“Dan saya tidak menyadarinya!” ujarnya.

Ia lalu berkunjung ke masjid. Saat sedang menunggu Musa, seorang lelaki mendekatinya dan bertanya, ‘’ Apa sedang kau lakukan di sini?’’

‘’Aku sedang menunggu Musa.’’

‘’Musa tidak terlalu sering datang ke masjid. Namun, jika kau ingin melihat masjid, saya dengan senang hati akan mengantarkanmu.’’
 

Awalnya. Yusha merasa takut. Tak pernah terpikirkan dalam benaknya untuk masuk ke masjid. Selama ini, pikirannya tentang Islam sangat buruk, namun pria itu memperlakukannya dengan sangat baik.

Ia pun masuk ke dalam masjid tersebut dan mendengarkan khutbah. Awalnya, ia berpikir bahwa lafal ayat-ayat dalam bahasa Arab yang disampaikan khatib bermaksud untuk membunuhnya. Namun, ketika khatib tersebut menerjemahkan kalimat-kalimat Arabnya, Yusha menyadari apa yang dikatakan khatib itu adalah tentang menyembah Tuhan yang satu.

Usai shalat Jumat, ia menemui khatib dan bertanya, ‘’Apa yang barusan kalian lakukan tadi?’’

‘’Tadi kami melaksanakan shalat, menyembah Allah.’’

Ketika sang khatib hendak menjelaskan kepada Yusha tentang Islam, ia segera memotongnya, ’’Saya tidak ingin penjelasan. Saya ingin bukti. Apabila memang agama Anda benar, maka buktikanlah.’’

Kakeknya pernah berkata pada Yusha. Ketika orang mengklaim sesuatu itu benar, maka perlu pembuktian. Karena Yusha meminta bukti pada khatib, ia lalu diajak ke ruangannya. Khatib itu memberikannya Alquran, kitab suci umat Islam. Lalu Yusha membawanya pulang dan membacanya.

Ia terperangah dan terpesona dengan Alquran yang dibacanya. Selama tiga hari, ia tidak dapat berhenti membacanya. Ia begitu meyakini kebenaran yang tercantum dalam Alquran. Hidayah Allah SWT memancar dalam kalbunya. Yusha pun bertekad untuk menjadi seorang Muslim.
Yusha kembali ke masjid dan menemui sang khatib. Lalu ia berkata, ’’Saya ingin menjadi Muslim.”

‘’Kau harus memahami satu hal lain apabila ingin menjadi seorang Muslim. Anda harus tahu tentang Nabi Muhammad SAW.’’

Yusha pun membaca tentang kisah Nabi Muhammad. Ia pun meyakini Muhammad sebagai utusan Allah. Pada Desember 1998,  Yusha yang bernama asli Joshua akhirnya memeluk Islam. ‘’Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Aku juga bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah.’’

Sejak itu, ia mempelajari Islam dari sejumlah ulama di Mesir dan Amerika Serikat.  Kini, Yusha menjadi seorang dai dan penceramah. Umat Islam di negeri Paman Sam memanggilnya, Syekh Yusha Evans. Ia berkhidmat di jalan Allah SWT, dengan menyebarkan ajaran Islam. Sumber: islamevents.com/yushaevans.com

Transliterasi Tahlil

  1. ILA HADROTIN NABIYYIL MUSTHOFA MUHAMMADIN SHOLLOLLOHU ALAIHI WASALLAM………..ALFATIHAH.
  2. WA ILA HADROTI IKHWANIHI MINAL AMBIYAA-I WALMURSALIN WAL AULIYAA-I WASSYUHADAA-I WASSHOLIKHIN WASSHOHABATI WATTABI’IN WAL ULAMAA-IL ‘AMILIN WAL MUSHONNIFIIN WA JAMI’IL MALA-IKATIL MUQORROBIIN WA JAMI’IL AULIYAA-I TA’ALA MIM MASYARIKIL ARDLI ILA MAGHORIBIHA BARRIHA WA BAH RIHA WAKHUSHUSHON ILA HADROTI SULTHONIL AULIYA-I SYEH ABDUL QODIR JIILANI RODLIYALLOHU ANHU WAKHUSHUSHON ILA HADROTI SULTHONI AULIYA-I SYEH ABIL HASAN ASYADZILLI RODLIYALLOHU ANHU WA USHULIHIMA WAFURU ‘IHIMA WAJAMI’I AHLI SILSILATIHIMA……………….AL FATIHAH.
  3. WA ILA HADROTI AABA-INA WA UMMAHAA –TINA WA AJDAADINA  WA JADDAA TINA WA MASYAYIKHINA WAMASYAYIKH MASYAYIKHINA WA MU’ALIMINA. WA ILAA HADROTI JAMI’I AHLIL KUBUUR MINAL MUSLIMIN WAL MUSLIMAT WAL MUKMININ WAL MUKMINAT MIM MASYARIKIL ARDLI ILA MAGHORIBIHA BARRIHA WA BAHRIHA….AL FATIHAH.

v     MEMBACA SURAT AL IKHLAS ( QUL HU ALLOHU AHAD…..DST) 3X
v     MEMBACA SURAT AL FALAQ ( QUL A’UDZU BIRABBIL FALAQ…….DST) 1X
v     MEMBACA SURAT ANNAS ( QUL A’UDZU BIRABBINNAAS…..DST) 1X
v     MEMBACA SURAT AL FATIHAH…..1X

BISSMILAHIRROHMANIRROHIM
v     ALIF LAAM MIIM
v     DZAALIKAL KITAABU LAA ROIBAFIIHI HUDAL LIL MUTTAQIEN
v     AL LADZIINA YUKMINUUNA BIL GHOIBI WA YUQIIMUNASHOLAATA WAMIMMAA ROZAQNAKUM YUNFIKUUN
v     WAL LADZIINA YUKMINUUNA BIMAA UNZILA ILAIKA WAMAA UNZILA MIN QOBLIKA, WABIL AAKHIROTI HUM YUUQINUUN ULAA-IKA ‘ALAA HUDAMM MIR ROBBIHIM WA ULAA-IKA HUMUL MUFLIKHUUN.

WA ILAA HUKUM ILAAHU WAAKHID, LAA ILAA HA ILLA HUWARRROHMAANURROHIIM.

  • ALLOOHU LAA ILAA HA ILLA HUWAL HAYYUL QOYYUUM, LAA TAK KHUUDUHU SINATUW WALAA NAUUM, LAHUU MAA FIS SAMAAWAATI WAMAA FIL ARDHLI, MAN DZAL LADZII YASY FA’U ‘INDAHU ILLA BI-IDZNIH, YA’LAMU MAA BAINA AIIDIIHIM WAMAA KHOL FAHUM, WALAA YUHIITHUUNA BISYAI-IM MIN ‘ILMIHI ILLA BIMAA SYAAK, WASI’A KURSIYYUHUS SAMAAWAATI WAL ARDHLO, WALAA YA-UUDUHU HIFDHZUHUMA WAHUWAL ‘ALIYYUL ‘ADZHIIM.
  • LILLAAHI MAAFISSAMAAWAATI WA MAA FIL ARDHLI WA IN TUBDUU MAA FII ANFUSIKUM AU TUKHFUUHU YUHAASIBKUM BIHILLAH FAYAGHFIRU LIMAYYASYAAK WA YU’ADZIBU MAYYASYAAK WALLOHU ‘ALAA KULLI SYAI-IN QODIIR.
  • AAMANARR ROSUULU BIMAA UNZILA ILAIHI MIRROBBIHI WAL MUK MINUUN, KULLUN AAMANA BILLAAHI WA MALAA-IKATIHI WA KUTUBIHI WA RUSULIHI LAA NUFARRIQU BAINA AHADIM MIRRUSULI WAQOOLUU SAMI’NA WA-ATHO’NA GHUFROONAKA ROBBANAA WA-ILAIKAL MASHIIR.
  • LAA YUKALLIFULLOHU NAFSAN ILLA WUS ‘AHAA LAHAA MAA KASABAT WA’ALAIHAA MAK TASABAT, ROBBANAA LAA TU-AKHIDZNAA INNASIINAA AU AKHTHOKNA ROBBANAA WALAA TAHMIL ‘ALAINA ISHRONKAMMA HAMALTAHU ‘ALAL LADZIINA MIN QOBLINAA ROBBANAA WALLA TUHAMMILNAA MAALAA THOOQOTA LANAA BIHI. (WA’FU’ANNA WAGHFIRLANA WAR HAMNAA 7 X ) ANTA MAULAANA FANGSHURNAA ‘ALAL QOUMIL KAAFIRIIN. ( IRHAMNA YAA ARRHAMARROOHIMIIN 7 X )
  • ROMATULLOHI WABAROKAATUHU ‘ALAIKUM INNAHU HAMIDUM MAJIID, INNAMAA YURIIDULLOHU LIYUDZHIBA ANKUMURIJSA AHLAL BAITI WA YUTHOH HIROKUM TATHHIIROO
  • INNALLOOHA WA MALAA-IKATAHU YUSHOLLUUNA ALAN NABIYYI YAA-AYYUHALLADZIINA AAMANUU SHOOLU ‘ALAIHI WASALLIMU TASLIIMAA.
  • ALLOHUMMA SHOLLI AFDHLOLASSHOLAATI ‘ALA AS’ADI MAKHLUQOOTIKA NUURIL HUDAA SAYYIDINA WA MAULAANA MUHAMMADIN WA ‘ALAA AALIHI WASHOHBIHI WA BAARIK WASALLIM ‘ADADA MA’LUMATIKA WAMIDADA KALIMATIKA KULLAMA DZAKAROKADZAAKIRUUN WA GHOFALA ANDZIKRIKAL GHOOFILUUN.
  • ALLOHUMMA SHOLLI AFDHLOLASSHOLAATI ‘ALA AS’ADI MAKHLUQOOTIKA SYAMSID DHLUHAA SAYYIDINA WA MAULAANA MUHAMMADIN WA ‘ALAA AALIHI WASHOHBIHI WA BAARIK WASALLIM ‘ADADA MA’LUMATIKA WAMIDADA KALIMATIKA KULLAMA DZAKAROKADZAAKIRUUN WA GHOFALA ANDZIKRIKAL GHOOFILUUN.
  • ALLOHUMMA SHOLLI AFDHLOLASSHOLAATI ‘ALA AS’ADI MAKHLUQOOTIKA BADRID DUJAA SAYYIDINA WA MAULAANA MUHAMMADIN WA ‘ALAA AALIHI WASHOHBIHI WA BAARIK WASALLIM, ‘ADADA MA’LUMATIKA WAMIDADA KALIMATIKA KULLAMA DZAKAROKADZAAKIRUUN WA GHOFALA ANDZIKRIKAL GHOOFILUUN.
ISTAGHFIRUU ROBBAKUM INNAHUU KAANA GHOFAAROO, ASTAGHFIRULLOHAL ‘DZHIIM INNAHU HUWAL GHOFUURUR ROHIIM, AFDHLOLU DZIKRI FA’LAM ANNAHU
v     LAA ILAA HA ILLALLOOH HAYYUM MAUJUUD
v     LAA ILAA HA ILLALLOOH HAYYUM MA’BUUD
v     LAA ILAA HA ILLALLOOH HAYYUM BAAQ, LAA ILAA HA ILLALLOH SAYYIDINA MUHAMMADURROSULULLOH SHOLOLLOHU ALAIHI WASALLAM
v     LAA ILAA HA ILLALLOOH 100 X
v     LAA ILAA HA ILLALLOOH YA HANNAN YA MANNAN
v     LAA ILAA HA ILLALLOOH YA ROHIIM YA ROHMAAN
v     LAA ILAA HA ILLALLOOH MUHAMMADURROSUULULLOH
v     LAA ILAA HA ILLALLOOH MUHAMMADUN HABIBULLOH
v     LAA ILAA HA ILLALLOOH MUHAMMADUN SHOFIYULOOH
ALLOHUMMA SHOLLI SAYYIDINA MUHAMMADIN ALLOHUMMA SHOLLI ‘ALAIHI WA SALLIM 2 X
ALLOHUMMA SHOLLI SAYYIDINA MUHAMMADIN YA ROBBI SHOLLI  ‘ALAHI WA SALLIIM.
  • SUBHANALLOH WABI HAMDIHI SUBHANALLOHIL ‘ADZHIIM 3 X
  • SUBHAANALLOH ‘ADADA MAA KHOLAQOLLOH 3 X
  • YA ALLOH YA ROHMAN  YA ALLOH YA ROHIIM 3 X
  • IGHFIRLANA DZUNUUBANAA WAKSYIF ‘ANNAA KURBATANAA 3 X
  • ALLOHUMMA SHOLLI  ‘ALA HABIBIKA SAYYIDINA MUHAMMADIN WA ‘ALA AALIHI WA SHOHBIHI WASALLIM 2 X
  • ALLOHUMMA SHOLLI  ‘ALA HABIBIKA SAYYIDINA MUHAMMADIN WA ‘ALA AALIHI WA SHOHBIHI WABAARIK WA SALLIM AJMA’IIN……….AL FATIHAH

DO’A
BISSMILLAHIRROH MAANIRROHIIM, ALHAMDULILLAHIROBBIL ‘ALAAMIIN, HAMDAN YWAAFI NI’AMAAHU WA YUKAAFI-U MAZIIDAH, YA RABBANA LAKAL HAMDU KAMA YANMBAGHI LIJALAALI WAJHIKA WA ‘ADZHIIMI SULTHOONIK.

ALLOHUMMA SHOLLI ‘ALA SAYYIDINA MUHAMMADAIN SHOLAATAN TUNJIINA MIN JAMII’IL AHWAL WAL AAFAATI, WA TAQDHLI LANAA JAMIIAL HAA JAAT, WA TUTHOHHIRUNA BIHA MIN JAMII’IS SAYYI-AAT, WATARFA’UNAA BIHA ‘INDAKA ‘A’LAD DAROJAAT, WA TUBALLIGHUNAA BIHA AQSHOL GHOOYAAT, MIN JAMII’IL KHOIROOTI, FIL HAYAATI WABA’DAL MAMAT.

ALLOHUMMA TAQOBBAL WA AUSHIL TSAWAABAMAA QOROKNAHU MIN SUUROTIL FATIHAH, WAMIN SUROTIL IKHLAS, WAMIN SUROTIL MU’AWIDZATAINI, WAMIN AAYATIL QUR’AN, WAMAA- SHOLLAINAHU, WAMAS-STAGHFARNAAHU, WAMAA-HALALNAAHU, WAMAA SABBAHNAAHU WA GHOIRO DZAALIKA, HADIYATAW WASHILATAN WAROHMATAN NAAZILAH WABAROKATAN SYAAMILAH, ILAA HADHLROTI HABIBINAA WA SYAFII’INA WA QURROTI ‘A’YUUNINAA SAYYIDINA WA MAULAANAA MUHAMMADIN SHOLLOLLOHU ‘ALAIHI WASALLAM, WA ILAA JAMII’I AZWAAJIHI WADZURRIYYATIHI WA AHLI BAITIHI, WA ILAA JAMII’I IKHWAANIHI MINAL AMBIYAA-I WAL MURSALIIN WASSYUHADAA-I WASSHOOLIHIN WASSHOHAABATI WATTABI’IIN WA JAMII’IL MALAA-IKATIL MUQORROBIIN WAL ‘ULAMAAIL ‘AAMILIIN, WA JAMII’I AULIYA-ILLAHI TA’AALA MIMMASYARIIL ARDHLI ILA MAGHORIBIHAA BARRIHA WA BAHRIHAA, KHUSHUSHON ILAA HADHLROTI SULTHONIL AULIYAA-I SYEH ABDUL QODIR JIILANI RODHLIYALLOHU ANHU, WA KHUSUSHON ILA HADHLROTI SULTHOONIL AULIYA-I SYEH ABIL HASAN ASSYADZILLI RODHLIYALLOHU ANHU WA USHULIHIMA WA FURU’IHIMA WA JAMII’I AHLI SILSILATIHIMAA, TSUMMA ILA HADHLROTI JAMI’I AABA-INA, WA UMMAHAATINA, WA-AJDADINA WA JADDATINA, WA MASYAAYIKHIINAA WA MASYAYIHI MASYAAYIKHINAA, WA KHUSHUSON ILA JAMI’I AHLIL QUBUUR MINAL MUSLIMIN WAL MUSLIMAT MIM MASYARIKIL ARDLI ILA MAGHORIBIHAA BARRIHA WABAHRIHA.
·        ALLOHUMMAGHFIRLAHUM WARHAMHUM WA’AAFIHIM WA’FU ANHUM 3 X
·        ALLOHUMMA TAQOBBAL JAMII’A ‘A’MAALIHUM WAGHFIR DZUNUUBAHUM 3 X
·        ALLOHUMAJ’AL MAA QOROKNAHU SITRON LAHUM MINANNAAR WA FIDAA-AN LAHUM MINANNAAR, WA DAFI-AN LAHUM MINANNAAR, WA –ITQON LAHUM MINANNAR 3X , INNAKA ‘ALA KULLISYAI-INQODIIR
·        ALLOHUMMA NAWWIR QUBUUROHUM, ALLOHUMMA WASI’QUBUROHUM, WAJ ‘AL QUBUUROHUM NI’AMAN LAHUM  WALA NIQOMAN ‘ALAIHIM.
·        ALLOHUJ’AL QUBUUROHUM ROUDHLOTAN MIN RIYAADHIL JINAN, WALAA TAJ’AL HA HUFROTAN MIN HUFFARIN NIROON.
·        ALLOHUMMA ANZILIL ROHMATA WAL MAGHFIROH ILAIHIM
·        ALLOHUMMA ANZILHUM MNAAZILA ‘ALIYATAN MUBAAROKAH 3 X, INNAKA ‘ALA KULLI SYAI-IN QODIIR.
ALLOHUMMA INNA NASALUKAL MUTAABA’ATA LIROSUULIKA MUHAMMADIN SHOLLOLLOHU ALAIHI WASALLAMA FII AQWALIHI WAAF’ALIHI WA AHWALIHI. ALLOHUMMA TSABIT IMAANANAA, WANAWWIR QULUUBANAA. WABAARIKLANAA FIIMAA A’THOITANA WASALLIMNA FID DUNYA WAL AAKHIROH, RABBANA AATINA FIDDUNYA HASANAH WAFIL AAKHIROTI HASANAH WAQINAA ‘ADZAA BANNAAR WASHOLLOLLOHU ‘ALAA SAYYIDINA MUHAMMAD, WA ‘ALAA AALIHI WASHOHBIHI AJMA’IIN, SUBHANA ROBBIKA RABBIL ‘IZZATI ‘AMMA YASIFUUN, WASALAAMUN ‘ALAL MURSALIIN WAL HAMDULILAHI ROBBIL ‘AALAMIIN.


Keterangan Transliterasi arab :

  1. H       =
  2. DHL  =
  3. DZ    =
  4. SY     = ش
  5. ‘A      = ع
  6. Q       = ق
  7. J        =
  8. SH     =
  9. H       =

Senin, 05 Agustus 2013

Ini 8 Sifat Istri yang Dibenci Suami


KUNCI utama rumah tangga bahagia adalah adanya saling cinta dan kasih sayang antara suami dan istri.  Sang suami akan menghargai dan memberikan segenap cinta dan kasih sayang kepada istrinya, jika kaum wanita pun memberikan cinta dan penghargaan kepada suaminya. Demikian pula sebaliknya.
Agar istri tidak kehilangan rasa cinta dan rasa hormat suaminya, maka seorang istri harus mengetahui dan menjauhi sifat-sifat wanita yang dibenci suami. Di antara sifat-sifat tersebut yang paling menonjol, sebagaimana ditulis Shabah Sa’id dalam bukunya Az-Zaujah Al-Mubdi’ah wa Asrar Al-Jamal, antara lain:

1.  Istri yang sibuk dengan dirinya sendiri.

Istri seperti ini biasanya menjauhi segala urusan suami, dan lebih mementingkan urusan serta kegemarannya sendiri. Pada dasarnya, istri seperti ini merasa nyaman setiap kali dia bisa menyendiri, serta bisa menjaga segala apa yang dia dengar, dia lihat, dan dia sentuh untuk diri sendiri. Boleh jadi hal ini merupakan akibat adanya penyakit psikis yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.
…Istri seperti ini adalah istri yang mengabaikan eksistensi suaminya. Karena dia selalu tidak meminta saran suaminya, atau tidak melibatkannya dalam urusan keluarga…
2.  Istri yang suka mendominasi.

Istri seperti ini adalah istri yang mengabaikan eksistensi suaminya. Karena dia selalu tidak meminta saran suaminya, atau tidak melibatkannya dalam urusan keluarga. Dia senantiasa menjalankan sendiri segala urusan keluarga dan urusan rumah dengan tanpa memandang pendapat suami.

Di sini, seorang suami akan merasa bahwa jati dirinya telah hilang, sebab yang bisa dia lakukan untuk kebaikan rumah atau anak-anaknya hanya menyerah saja, atau mengabaikan keberadaan dirinya. Pria semacam ini, jika tidak memisahkan dirinya dari istri seperti itu, bisa jadi dia akan berusaha mencari, atau mendapatkan apa yang dia inginkan selama ini dari wanita lain.

3.  Istri yang gemar berdusta.

Salah satu hal yang mesti dimiliki dalam hubungan pernikahan adalah unsur kejujuran dalam segala hal. Ini mengingat, kejujuran merupakan salah satu pilar ketenteraman dan kebahagiaan. Di luar sana terdapat banyak wanita yang gemar berdusta. Mereka menjadikan dusta sebagai hobi atau sebagai dalih karena takut sesuatu. Namun apa pun alasannya, dusta dan tipu daya adalah dua hal yang paling dibenci kaum pria. Meskipun terkadang seorang pria menerima tindakan dusta dari istrinya karena satu atau lain hal, namun penerimaan seorang suami terhadap sifat buruk itu biasanya disertai dengan pandangan  meremehkan.

4.  Istri yang kejam/galak.

Istri semacam ini adalah istri yang begitu mudahnya memberikan hukuman kepada suaminya, ketika suaminya melakukan suatu hal tertentu. Istri seperti ini terus-menerus meresahkan suaminya, sebab karakter permusuhannya tersebut. Selain itu, istri seperti ini akan terbiasa mengeluarkan kata-kata pedas, keras, dan kasar kepada tetangga, teman-teman, dan anggota keluarganya. Istri yang kejam, tentunya menimbulkan banyak masalah bagi suaminya, bahkan bagi anak-anaknya pula. Sehingga tertanam dalam jiwa anak-anaknya sikap tidak senang dan akan menjauh dari ibunya.
…Istri galak, begitu mudahnya memberikan hukuman kepada suaminya, ketika suaminya melakukan suatu hal tertentu. Istri seperti ini selalu meresahkan suaminya…
5.  Istri yang menyulitkan.

Wanita semacam ini terbiasa hidup dalam suasana kehidupan yang penuh dengan perilaku buruk, gejolak rumah tangga, senantiasa menciptakan benih-benih perselisihan. Sebab setiap kata yang terlontar dari mulut suaminya yang berisi perintah terhadap hal penting yang mesti dilakukan istrinya, ternyata istrinya malah menepis semua perkataan suaminya dan menolak bertanggungjawab atas hal itu. Sehingga seringkali dia menciptakan kesulitan dan menyulut pertikaian antara dirinya dengan suaminya. Dalam kondisi demikian, sang suami lebih mengutamakan untuk menjauh dari rumah, atau barangkali dia akan tetap di rumah dan ikut-ikutan dengan sifat buruk istrinya.

6.  Istri yang pasif.

Istri semacam ini akan membiarkan dan menyerahkan segala urusan kepada suaminya, sehingga suaminya menjalankan seluruh urusan keluarga dan rumah tangga. Peran istri hanya terbatas menjalankan instruksi-instruksi suaminya. Dia senantiasa menyerah dalam segala hal, seakan-akan dia menuntut suaminya agar lebih berkuasa dengan tanpa berusaha menunjukkan perannya atau keberadaannya sedikit pun terhadap suaminya, padalah dia adalah pasangan hidup bagi suaminya.

7.  Istri yang keras kepala.

Istri semacam ini adalah istri yang keras kepala dalam segala hal, dan dia terus berlindung di balik sifatnya yang keras kepala itu. Sebab dia mendapatkan kenyamanan pada dirinya ketika dia bersikeras mengikuti pendapatnya, sekalipun itu salah. Di samping itu, melalui cara itulah dia mendapatkan kepuasan diri. Misalnya, andai suaminya menginginkan satu jenis makanan, dia terus-menerus menyiapkan jenis makanan lainnya, sekalipun sebenarnya jenis makanan itu juga tidak disukainya. Wanita semacam ini adalah wanita yang paling dibenci kaum laki-laki.
…Istri yang keras kepala dalam segala hal adalah wanita yang paling dibenci kaum laki-laki…
8.  Istri yang menggemari rutinitas.

Istri semacam ini adalah sosok yang menganggap bahwa pernikahan adalah akhir dari segala kehidupannya. Sebab segala ambisi dan keinginannya telah dipendam dalam-dalam pasca menikah. Menurutnya, setelah menikah tidak ada lagi keinginan dan ambisi. Dengan begitu, dia beranggapan bahwa hari ini sama dengan hari kemarin, dengan artian, bahwa segala sesuatu dalam kehidupan pernikahan hanya sarat dengan rutinitas yang teratur dan monoton.

Hal-hal di atas adalah bagian dari sifat-sifat istri yang paling dibenci kaum suami. Oleh karena itu, hendaknya para istri kembali meniti kembali gaya hidupnya dengan menjauhi sifat-sifat di atas, demi meraih kebahagiaan dan ketenteraman kehidupan rumah tangga. (Sumber: http://pribadimanfaat.blogspot.com/2013/07/jauhi-8-sifat-istri-yang-dibenci-suami.html#)

JIKA KITA DIFITNAH DAN DIZHALIMI


Suatu hal yang pasti tidak akan luput dari keseharian kita adalah difitnah dan dizhalimi orang lain. Kadang kita ini sudah berhati-hati, berbuat baik. Namun kebaikan dan prestasi kita, tidak selamanya dapat dukungan dan penghargaan. Ternyata ada juga yang mencibir, kemudian memfitnah dan menzhalimi diri dan keluarga kita. Hal ini membuat kita down dan hampir-hampir bisa stress. Orang-orang yang suka memfitnah itu ternyata bukan hanya memfitnah, tapi ia juga meneror dan menyakiti kita dan keluarga kita lahir dan batin. Apa yang harus kita lakukan, jika kita difitnah dan dizhalimi oleh orang lain.


Solusi apakah yang diberikan oleh Islam dalam hal ini? Ada 5 solusi yang bisa kita lakukan , yaitu: 

1. Kita harus mempersiapkan diri untuk tetap tegar dan sabar menghadapi kondisi apapun dan bagaimanapun. Baik senang atau susah. 
Jika kita difitnah dan dizhalimi. Maka sebenarnya itu bonus buat kita. Allah sayang terhadap kita. Karena hakikatnya kalau kita difitnah dan dizhalimi, maka keburukan kita akan diberikan kepada yang memfitnah dan menzhalimi kita. Sebaliknya kebaikan orang yang memfitnah akan diberikan kepada kita. Jika kita tahu akan hal ini. Hati kita akan tenang. Ternyata orang yang memfitnah dan menzhalimi itu adalah orang-orang yang merugi dan menghancurkan diri mereka sendiri.

2. Ridha dan ikhlas menerima fitnah dan kezhaliman dari orang lain
Rasululullah mengajarkan agar kita ikhlas menerima fitnah dan kezhaliman dari orang lain. Perumpamaannya adalah orang yang difitnah itu laksana bola pimpong yang ditekan kedalam air. Jika bola pimpong itu dilepaskan maka ia akan melompat tinggi ke angkasa. Demikianlah perumpamaan orang yang ridho dan ikhlas menerima fitnah dan kezhaliman dari orang lain, insya Allah derajatnya akan ditinggikan oleh Allah SWT.

3. Yakin Allah yang akan membalas 
Allah Maha Melihat dan Maha Mendengar. Tidak ada satu atompun yang lepas dari pantauannya. Tidak ada satu kejahatanpun yang tidak akan dibalas. Jika kita difitnah oleh orang lain dan dizhalimi lahir dan batin. Pasrahkan kepada Allah. Jangan kotori hati dan jiwa kita untuk balas dendam. Ikhlaskan semuanya kepada Allah SWT. Allah yang akan membalasnya dengan siksa yang pedih. Alam semesta juga akan membalas kejahatan orang tersebut. Karena alam semesta adalah tentara Allah yang sangat setia kepada perintah-Nya. Maka Bersabarlah dan pasrahkan kepada Allah SWT.

4. Evaluasi Diri 
Jika kita difitnah dan dizhalimi. Maka yang harus kita lakukan adalah mengevaluasi diri kita. Apakah kita melakukan kesalahan seperti yang difitnahkan tersebut. Jika jawabannya ’ya’. Maka kita harus cepat-cepat bertaubat dan memperbaiki diri kita. Jika jawabannya ’tidak’. Bersabarlah, semua kejadian pasti ada hikmahnya. Kita tidak tahu ada skenario apa dibalik fitnah tersebut. Yang jelas semua kejadian itu ada hikmah dan pelajaran yang terbaik buat kita. Kita harus lebih mendekatkan diri kita kepada Allah SWT Memohon perlindungan kepada-Nya.

5. Hanya Allah-lah Satu satunya Penolong dan Pelindung 
Sesungguhnya tidak akan terjadi sesuatu kecuali dengan izin Allah Swt. Baik berupa musibah maupun nikmat. Walaupun bergabung jin dan manusia seluruhnya untuk mencelakakan kita, demi Allah tidak akan jatuh satu helai rambut pun tanpa izin-Nya. Begitu pun sebaliknya, walaupun bergabung jin dan manusia menjanjikan akan menolong atau memberi sesuatu, tidak pernah akan datang satu sen pun tanpa izin-Nya. Mati-matian kita ikhtiar dan meminta bantuan siapapun, tanpa izin-Nya tak akan pernah terjadi yang kita harapkan. Maka, sebodoh-bodoh kita adalah orang yang paling berharap dan takut kepada selain Allah Swt. Itulah biang kesengsaraan dan biang menjauhnya pertolongan Allah Swt. Ketahuilah, makhluk itu “La haula wala quwata illa billahil’ aliyyil ‘ azhim” tiada daya dan tiada upaya kecuali pertolongan Allah Yang MahaAgung. Asal kita hanyalah dari setetes sperma, ujungnya jadi bangkai, ke mana-mana membawa kotoran. Allah menjanjikan dalam Surah Al-Thalaq ayat 2 dan 3, “Barang siapa yang bersungguh-sungguh mendekati Allah (bertaqwa), niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar bagi setiap urusannya, dan akan diberi rezeki dari tempat yang tidak disangka-sangka. Dan barang siapa yang bertawakal hanya kepada Allah, niscaya akan dicukupi segala kebutuhannya.”

Minggu, 28 Juli 2013

Mengenal Kitab Karya Ulama-Ulama Besar


Bada’i az-Zuhur fi Waqa’i ad-Duhur

Adalah Ibn Iyas sejarawan asal Mesir dan merupakan salah satu murid Jalaluddin as-Suyuthi. Nama lengkapnya ialah Abu al-Barakat Muhammad bin Ahmad bin Iyas, lahir di Kairo pada tahun 852 H / 1448 M dan meninggal pada tahun 930 H / 1524 M. Ia semasa dengan Ibn Taghri Baridi, penulis kitab an-Nujum az-Zahirah yang sangat terkenal itu.
Di antara karyanya adalah kitab Bada’i az-Zuhur fi Waqa’i ad-Duhur, yaitu sebuah kitab yang berisi tentang pelbagai kejadian dan kisah para nabi terdahulu. Dalam pengantarnya, Ibn Iyas mengatakan: “…maka saya menulis tentang kejadian dan kisah hidup para nabi ini, dan memilih kisah-kisah yang paling mengesankan…..”. Pilihan untuk memilih kejadian dan kisah perjalan para nabi terdahulu tersebut bukan tanpa alasan. Lantas, apa alasan yang melatarbelakanginya? Jawabnya adalah sebagai pelajaran bagi orang-orang yang berakal. [H. 2].

Di samping itu juga tidak mungkin semua kejadian dan kisah-kisah para nabi dipelajari semuanya. Sebagaimana dikatakan: “Tak ada seorang pun yang mampu menguasi seluruh ilmu, meski ia mempelajarinya selama seribu tahun. Sebab, ilmu itu laksana lautan yang bergelombang, karenanya ambil segala sesuatu yang bisa membuat kebaikan”. [H. 2].

Dalam kitab tersebut, Ibn Iyas memulai dengan menyebut tentang kejadian permulaan makhluk. Ia mengutip sebuah riwayat Imam Ahmad bin Hanbal yang terdapt di dalam Musnad-nya dari Amir al-‘Uqaili ra, ia berkata: “Saya bertanya kepada Rasulullah saw: ‘Di mana Tuhan kami sebelum menciptakan langit dan bumi? Rasulullah saw pun menjawab: ‘Ia berada di awan (ghamam) yang di atas dan bawahnya adalah udara (hawa`), kemudian Ia menciptakan ‘arsy di atas air” [H. 2-3].

Selanjutnya pada halaman-halamana berikutnya, Ibn Iyas menyuguhkan tentang riwayat-riwayat tentang salju dan es. Seperti riwayat Ibn Abbas yang mengatakan bahwa Allah swt telah menciptakan di langit gunung-gunung yang terbuat dari salju dan es sebagamana Allah SWT menciptakan di bumi gunung-gunung dari batu. Riwayat ini senada dengan firman Allah SWT: “Dan Allah SWT (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung” (H. an-Nur: 43).

Dalam konteks ini, Ibn Iyas juga mengutip pernyataan Ibn al-Jauzi yang terdapat di dalam pelbagai karyanya. Menurut oenuturan Ibn al-Jauzi, pada abad kelima hijriyah pernah terjadi peristiwa yang amat mengerikan di sebagai belahan bumi sebelah barat, yaitu hujan es dengan butiran-butiran yang sangat besar. Peristiwa ini telah banyak memakan korban jiwa yang sangat banyak, mulai dari manusia sampai binatang. [H. 5].

Di tempat lain, Ibn Iyas juga menjelaskan tentang bagian-bagian dunia. Yang menarik dalam hal ini, ia mengutip pendapat Hermes yang menyatakan bahwa dunia itu ada tujuh bagian. yaitu untuk Turki, Arab, Persi, Sudan, sedang tiga bagian lainnya untuk Ya’ju’ dan Ma’juj. [H. 10].

Tidak lupa Ibn Iyas juga bicara tentang sungai-sungai. Di antara sungai-sungai yang terkenal ialah sunagai Sihan, Jihan, Efrat, Tigris, dan sugai Nil. Konon orang yang mengeruk dan mengalirkan air dari sungai Efrat ke sungai Tigris adalah nabi Daniel.

Dan menurut beberapa hukama`, bahwa meminum air sungai Tigris bisa melemahkan syahwat laki-laki dan bagi perempuan bisa menambah gairahnya. Sedang salah satu dari keajaiban sungai Nil adalah adanya kuda nil yang hidup di sana. [H. 14 dan 21].

Dalam kitab ini juga berbicara tentang kisah-kisah para nabi terdahulu dan di akhiri dengan kisah turunnya nabi Isa ke muka bumi. Apa yang dipaparkan Ibn Iyas dalam kitabnya memang masih perlu untuk dipertanyakan kebenarannya.

Tidak sedikit kejadian dan kisah-kisah yang dipaparkan dalamnya perlu untuk dipertanyakan, tetapi tulisan ini bukan untuk mempertanykan validitas kejadian dan kisah-kisah yang disuguhkan Ibn Iyas. Tulisan singkat ini hanya mencoba mengenalkan dan menghadirkan satu sisi sosok Ibn Iyas melalui sedikit dari isi kitabnya. Dan membaca buku ini akan membawa kita pada masa dan dunia yang sangat jauh. Selanjutnya terserah anda.  Salam… 

Tentang Kitab
 Judul
 :
 Bada’i az-Zuhur fi Waqa’i ad-Duhur
 Penulis   
 :
 Muhammad bin Ahmad bin Iyas
 Penerbit
 :
 Bairut-Dar al-Fikr, t.t
 Tebal 
 :
 197 halaman
 dikutip dari www.pondokpesantren.net

Minggu, 21 Juli 2013

Asal-Usul Nama INDONESIA




Siapa sebenarnya penemu nama Negara Indonesia? 
Yang dimaksud dengan Indonesia adalah sebuah Negara yang terletak antara benua Asia dan Australia, yang secara geografis adalah Negara yang terletak antara 95°-141° Bujur Timur, dan 6° Lintang Utara sampai 11 Lintang Selatan.
Sejarah Penemu Nama Indonesia
Dari kajian sejarah, nama Indonesia ditemukan oleh James Richardson Logan dan George Samuel Windson Earl. Earl mengusulkan nama Indonesia dalam tulisannya "Journal Of The Indian Archipelago and Eastern Asia" volume IV tahun 1850. Earl punya dua calon nama yaitu Indunesia atau Malayunesia. Dia sendiri memilih nama Malayunesia karena nama ini sangat tepat untuk ras Melayu, sementara cakupan Indinesia terlalu luas. Tapi Lodan punya pendapat berbeda. Ia lebih senang memakai nama Indunesia, sebab nama itu lebih sinonim untuk Indian Island atau Indian Archipalego. Dalam perjalanan huruf "U" diganti huruf "O", sehingga menjadi Indonesia.
Peran Adolf Bastian
Sejarah berbicara bahwa Bastian dikenal Cuma merawat dan mempopulerkan saja. Bastian adalah seorang dokter dan sekaligus antropolog. Ia seorang guru besar etnologi di Universitas Berlin.
Pada zamannya, Sabastian adalah seorang ilmuan yang handal. Dikenal dan diakui oleh ilmuan lain. Dialah yang mengantarkan etnolog dan antropologi hingga diakui sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan. Banyak harta peninggalan yang sempat dikumpulkan oleh Bastian yang dipergunakan untuk kajian antropologi. Namun yang paling popular adalah adalah dua buah buku, yaitu Indonesien Oder Die Inseln Des Malayischen Archipels yang terbit lima buku, dan buku Die Volkev des Ostl Asien.

Ia menggunakan nama tersebut pada tahun 1884 dalam karangan ilmiahnya yang berjudul Indonesien Oder Die Inseln Des Malayischen Archipels. Sejak itu nama Indonesia makin populer digunakan untuk menyebut wilayah yang juga disebut sebagai Hindia Belanda.
Kemudian seorang ahli Hukum Adat yang bernama C. van Vollenhoven selalu menggunakan nama Indonesier untuk menggantikan nama Inlander dalam karangannya yang berjudul Het Adatrecht van Nederlands-Indie.
Pribumi yang mula-mula menggunakan istilah "Indonesia" adalah Suwardi Suryaningrat atau yang lebih dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara. Ketika dibuang ke negeri Belanda tahun 1913 beliau mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Pers-bureau.

Nama indonesisch (Indonesia) juga diperkenalkan sebagai pengganti indisch (Hindia) oleh Prof Cornelis van Vollenhoven (1917). Sejalan dengan itu, inlander (pribumi) diganti dengan indonesiër (orang Indonesia).
Nama Indonesia tersebut berasal dari bahasa Yunani. Dari kata Indo dan Nesos. Indo berarti India atau Hindia, sedangkan Nesos berarti kepulauan. Dengan demikian arti nama Indonesia adalah Kepulauan Hindia atau India. Menurut Earl, alasan utamanya menggunakan kata Nesos adalah karena ia menduga kata Nusa yang sangat mirip dengan kata Nesos yang berarti juga pulau atau kepulauan dalam bahasa Melayu Austronesia, memiliki umur yang mungkin sama tuanya. Kata Nesos mirip dengan kata Nusa dan memiliki umur yang sama. (dikutip dari http://forum.viva.co.id)