Translate

Minggu, 11 Agustus 2013

Shalat Jenazah


Shalat jenazah dilaksanakan saat mayit sudah dimandikan dan dikafani, tidak diperbolehkan shalat jenazah sebelum mayit dimandikan dan dikafani. Misalnya begini, jika ada orang yang meninggal dunia pada jam 7 malam, kemudian pihak keluarga menginginkan untuk memandikan dan mengkafaninya kesesokan harinya(pagi), maka shalat jenazahnya harus pagi setelah dimandikan dan dikafani, tidak boleh shalat jenazah misalnya jam 8 atau 9 malam. Intinya adalah setelah dimandikan dan dikafani.
Letak mayit sebelah kiblat orang yang meyalatinya, kecuali kalau shalat dlakukan di atas kubur ataupun shalat ghaib
Rukun dan Cara Mengerjakan Shalat jenazah
Shalat jenazah tidak dengan rukuk dan sujud, serta tidak didahuli adzan dan iqomat
Tata caranya sebagai berikut
·         Niat
Untuk mayat laki-laki
Ushallii ‘alaa haadzal mayyiti arba’a takbiiraatin fardhal kifaayati ma’muuman/imaaman lillaahi ta’aalaa

Untuk Mayit perempuan
Ushallii ‘alaa haadzihil mayyiti arba’a takbiiraatin fardhal kifaayati ma’muuman/imaaman lillaahi ta’aalaa
·         Takbir Pertama
Sama halnya seperti shalat bisa, tangan sedekap, tangan kanan di atas tangan kiri kemudian membaca surat Alfatihah tanpa diikuti membaca surat yang lain.
·         Takbir Kedua
Membaca shalawat Nabi  Sekurang kurangnya “Allaahumma shalli ‘alaa Muhammad wa’alaa aali Muhammad
·         Takbir Ketiga
Membaca doa sekurang kurangnya sebagai berikut
Allaahummaghfir lahuu (lahaa) warhamhu (warhamhaa) wa’aafihi (wa’aafihaa) wa’fu ’anhu(‘anhaa)
(Ket : yang dalam kurung untuk mayit perempuan)
·         Takbir Keempat
Membaca doa sekurang-kurangnya sebagai berikut;
Allahumma laa tahrimnaa ajrahu (ajrahaa) wa laa taftinnaa ba’dahu (ba’dahaa) waghfir lanaa wa lahu (lahaa)
(Ket : yang dalam kurung untuk mayit perempuan)
·         Salam
Sambil memalingkan muka ke kanan dan ke kiri (seperti dalam shalat fardhu)
Assalaamual’aikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh