Sudjana (2001: 47) menyatakan bahwa
prestasi belajar adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya. (Sudjana, 2001:47) Perubahan tingkah laku dalam
kegiatan belajar mengajar disebabkan oleh pengalaman dan latihan. Kegiatan
belajar yang dilakukan siswa akan menghasilkan perubahan-perubahan pada dirinya
yang oleh Bloom dikelompokkan ke dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
(Sudjana, 2001:47) Hasil-hasil yang diperoleh siswa dapat diukur atau diketahui
berdasarkan perubahan perilaku sebelum dan sesudah dilakukan kegiatan belajar
dalam bentuk prestasi belajar. (Syah, 2005:141)
Prestasi belajar pada dunia pendidikan
adalah hasil pencapaian seseorang selama mengikuti pelajaran di sekolah yang
berbentuk skor atau nilai. Ada dua pendekatan didalam pelaksanaan pengajaran di
sekolah yaitu pendekatan yang mengutamakan hasil belajar dan yang menekankan
proses belajar.
Selanjutnya makna kata prestasi belajar
adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya. Kata prestasi di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2002 : 895) artinya adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan
atau dikerjakan. Adapun pendapat para ahli mengenai prestasi
belajar adalah sebagai berikut ;
a. Abu Ahmadi menjelaskan pengertian
prestasi belajar
sebagai berikut: Secara teori bila sesuatu kegiatan dapat memuaskan suatu
kebutuhan, maka ada kecenderungan besar untuk mengulanginya. Sumber penguat
belajar dapat secara ekstrinsik (nilai, pengakuan, penghargaan) dan dapat
secara ekstrinsik (kegairahan untuk menyelidiki, mengartikan situasi).
Disamping itu siswa memerlukan/ dan harus menerima umpan balik secara langsung
derajat sukses pelaksanaan tugas (nilai raport/nilai test)
b. Slameto
Prestasi
belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh
mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang
diberikan guru
c. Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa
kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari
aktivitas dalam belajar (http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/02/
prestasi-belajar.html, diakses tanggal 12 Januari 2012).
d. Menurut Bloom prestasi akademik/prestasi belajar adalah
proses belajar yang dialami siswa dan menghasilkan perubahan dalam bidang pengetahuan,
pemahaman, penerapan, daya analisis, sintesis dan evaluasi. ( Syah, 2008 : 141)
Gagne berpendapat bahwa prestasi belajar
dibedakan menjadi lima aspek, yaitu : kemampuan intelektual, strategi kognitif,
informasi verbal, sikap dan keterampilan. (Winkel, 2005:111)
Suasana
keluarga yang mendorong anak untuk maju, selain itu lingkungan sekolah yang
tertib, teratur dan disiplin merupakan pendorong dalam proses pencapaian
prestasi belajar (Slameto, 2004: 81)
Dari uraian di atas, prestasi belajar adalah
hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri
siswa sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. b. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Berhasil atau tidaknya seseorang dalam
belajar disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar
yaitu berasal dari dalam diri individu (internal)
dan dari luar individu (eksternal).(Syah,
2008:134) Faktor-faktor tersebut
adalah :
1) Faktor Internal
yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu sedang belajar, meliputi
:
a)
Aspek
Fisiologis
Aspek fisiologis adalah aspek yang
bersifat jasmaniah. (Syah, 2008:132). Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar
pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Bila seseorang selalu tidak sehat,
sakit kepala, demam, pilek, batuk dan sebagainya, dapat mengakibatkan tidak
bergairahnya belajar. Karena itu, pemeliharaan kesehatan sangat penting bagi
setiap orang baik fisik maupun mental agar badan tetap kuat, pikiran selalu
segar dan bersemangat dalam melakukan kegiatan belajar.
b)
Inteligensi
dan bakat
Menurut Reber, intelegensi pada umumnya
dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangasangan atau
menyesuaikan diri dengan lingkuangan dengan cara yang tepat. (Syah, 2008:134)
Inteligensi dan bakat besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Orang yang
memiliki inteligensi baik umumnya mudah belajar dan hasilnya cenderung baik.
Sebaliknya orang yang inteligensi rendah cenderung mengalami kesulitan dalam
belajar, lambat berpikir sehingga prestasinya rendah. Bakat juga besar
pengaruhnya dalam menentukan keberhasilan belajar. Orang yang mempunyai
inteligensi tinggi dan bakatnya ada dalam bidang yang dipelajari, maka proses
belajarnya akan lancar dan sukses.
c)
Sikap
Siswa
Sikap adalah gejala internal yang
berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon (response tendency) dengan cara yang
relatif tetap terhadap objek orang. (Syah, 2008:135). Sikap berkaitan erat
dengan cara belajar. Cara belajar juga mempengaruhi pencapaian hasil belajar.
Belajar tanpa memperhatikan teknik dan faktor-faktor fisiologis, psikologis,
ilmu kesehatan akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan. Belajar secara
teratur setiap hari, pembagian waktu yang baik, cara memilih belajar yang tepat
dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar.
2) Faktor Eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu,
meliputi :
a)
Keluarga
Lingkungan sosial yang lebih banyak
mempengaruhi kegiatan belajar ialah orangtua dan keluarga siswa itu
sendiri.(Syah, 2008:138). Keluarga adalah ayah, ibu dan anak serta family yang menjadi
penghuni rumah. (M. Dalyono, 2009:59). Faktor orang tua dan faktor keadaan
rumah sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar.
b)
Sekolah
Keadaan tempat belajar turut mempengaruhi
tingkat keberhasilan belajar. Kualitas guru, metode mengajarnya, keadaan
fasilitas atau perlengkapan sekolah, keadaan ruangan, jumlah murid dalam satu
kelas, pelaksanaan tata tertib sekolah, semua ini mempengaruhi keberhasilan
belajar anak. (Dalyono, 2009:59)
c)
Masyarakat
Keadaan masyarakat menentukan prestasi
belajar. Apabila disekitar tempat tinggal keadaan rumah masyarakat dari
orang-orang yang berpendidikan, anak-anaknya rata-rata bersekolah tinggi dan
moralnya baik maka akan mendorong anak lebih baik belajar. Tetapi sebaliknya,
apabila tempat tinggal di lingkungan masyarakat banyak anak-anak nakal, tidak
bersekolah dan pengangguran maka akan mengurangi semangat belajar sehinga minat
untuk belajar pun berkurang. (Dalyono, 2009:60)
d)
Lingkungan sekitar
Keadaan tempat tinggal misalnya keadaan
lingkungan, bangunan rumah, suasana rumah sekitar, keadaan lalu lintas, iklim
dan sebagainya dapat mempengaruhi prestasi belajar. (Dalyono, 2009:60)
c. Pengukuran Prestasi Belajar
Pengukuran prestasi belajar pada dasarnya
adalah untuk mengetahui tingkat prestasi belajar yang dicapai siswa dalam
materi pelajaran. Pengukuran prestasi belajar siswa dengan melakukan tes, ujian
dan ulangan. Istilah ulangan umum yang dulu disebut UUS (Ulangan Umum Semester)
dan UAS (Ulangan Akhir Semester). Sebuah proses belajar mengajar atau untuk
menentukan taraf keberhasilan sebuah program pembelajaran atau penyajian materi
dan kenaikan kelas. Sistem pemberian angka terhadap tes biasanya dilakukan
dengan huruf A, B, C, D dan E, angka (0-10, 0-100) dan kategori kemampuan
sangat baik/sangat memuaskan, baik/memuaskan, cukup/sedang, kurang dan tidak
lulus (Syah, 2008:141).