Guru profesional adalah guru yang meramu kualitas dan
integritasnya. Tidak hanya memberikan pembelajaran bagi peserta didiknya tapi
mereka juga harus menambah pembelajaran bagi diri sendiri karena jaman terus berubah. Ia harus
terus meningkatkan kemampuan serta keterampilannya dalam berbagai
bidang.Perningkatan kualitas ini tidak hanya didapat melalui ruang formal saja.
Tapi juga bisa melalui pelatihan-pelatihan peningkatan kualitas guru. Dan
diharapkan peningkatan kualitas guru ini dapat menghapus stigma akan penyakit
guru dibawah ini.
Agar tidak ada lagi 11 penyakit yang rentan diderita
guru:
1. Tipes : Tidak punya selera
2. Mual : mutu amat lemah
3. Kudis : Kurang disipiln
4. Asma : Asal masuk kelas
5. Kusta : Kurang Strategi
6. TBC : Tidak Bisa Computer
7. KRAM : Kuram Terampil
8. Asam Urat : Asal Sampaikan materi urutan kurang
akurat
9. Lesu : Lemah Sumber
10. Diare : Dikelas Anak-anak remehkan
11. Ginjal : Gajinya nihil jarang aktif dan terlambat
Ciri-ciri Guru Profesional
1. Selalu punya energi untuk siswanya
2. Punya tujuan jelas untuk Pelajaran
3. Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif
4. Punya keterampilan manajemen kelas yang baik
5. Bisa berkomunikasi dengan Baik Orang Tua
6. Punya harapan yang tinggi pada siswa nya
7. Pengetahuan tentang Kurikulum
8. Pengetahuan tentang subyek yang diajarkan
9. Selalu memberikan yang terbaik untuk Anak-anak dan proses Pengajaran
10. Punya hubungan yang berkualitas dengan Siswa
2. Punya tujuan jelas untuk Pelajaran
3. Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif
4. Punya keterampilan manajemen kelas yang baik
5. Bisa berkomunikasi dengan Baik Orang Tua
6. Punya harapan yang tinggi pada siswa nya
7. Pengetahuan tentang Kurikulum
8. Pengetahuan tentang subyek yang diajarkan
9. Selalu memberikan yang terbaik untuk Anak-anak dan proses Pengajaran
10. Punya hubungan yang berkualitas dengan Siswa
Guru
yang profesional perlu melakukan pembelajaran di kelas secara efektif. (PAKEM=Pembelajaran
Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan)
Kemudian, bagaimana ciri-ciri
guru yang efektif ?
Menurut Gary A. Davis dan
Margaret A. Thomas, paling tidak ada empat kelompok besar ciri-ciri guru yang
efektif. Keempat kelompok itu terdiri dari:
Pertama, memiliki kemampuan yang
terkait dengan iklim belajar di kelas; (1) memiliki keterampilan
interperso-nal, khususnya kemampuan untuk menunjukkan empati, penghargaan
kepada siswa, dan ketulusan; (2) memiliki hubungan baik dengan siswa; (3) mampu
menerima, mengakui, dan memperhatikan siswa secara tulus; (4) menunjukkan minat
dan antusias yang tinggi dalam mengajar; (5) mampu menciptakan atmosfir untuk
tumbuhnya kerja sama dan kohesivitas dalam dan antar kelompok siswa; (6) mampu
melibatkan siswa dalam meng-organisasikan dan merencanakan kegiatan
pembelajaran; (7) mampu mendengarkan siswa dan menghargai hak siswa untuk
berbicara dalam setiap diskusi; (8) mampu meminimal-kan friksi-friksi di kelas
jika ada.
Kedua, kemampuan yang terkait
dengan strategi manajemen pembelajaran, yang meliputi: (1) memiliki kemampuan
untuk menghadapi dan menangani siswa yang tidak memiliki perhatian, suka
menyela, mengalihkan pembicaraan, dan mampu memberikan transisi substansi bahan
ajar dalam proses pembelajaran; (2) mampu bertanya atau memberikan tugas yang
memerlukan tingkatan berpikir yang berbeda untuk semua siswa.
Ketiga, memiliki kemampuan yang
terkait dengan pemberian umpan balik (feedback) dan penguatan (reinforcement),
yang terdiri dari: (1) mampu memberikan umpan balik yang positif terhadap
respon siswa; (2) mampu memberikan respon yang bersifat membantu terhadap siswa
yang lamban belajar; (3) mampu memberikan tindak lanjut terhadap jawaban siswa
yang kurang memuaskan; (4) Mampu memberikan bantuan profesional kepada siswa
jika diperlukan.
Keempat, memiliki kemampuan yang
terkait dengan peningkatan diri, terdiri dari: (1) mampu menerapkan kurikulum
dan metode mengajar secara inovatif; (2) mampu mem-perluas dan menambah
pengetahuan mengenai metode-metode pengajaran; (3) mampu memanfaatkan
perencanaan guru secara kelompok untuk menciptakan dan mengembang-kan metode
pengajaran yang relevan. –
Beberapa
kemampuan profesional yang harus dimiliki seorang guru, pada garis besarnya;
1) Kemampuan penguasaan materi/ bahan pelajaran;
2) Kemampuan perencanaan program proses belajar-mengajar;
3) Kemampuan pengelolaan program belajar-mengajar;
4) Kemampuan dalam pelaksanaan proses belajar-mengajar;
5) Kemampuan penggunaan media dan sumber pembelajaran;
6) Kemampuan pelaksanaan evaluasi dan penilaian prestasi siswa;
7) Kemampuan program bimbingan dan penyuluhan;
8) Kemampuan dalam pelaksanaan diagnosis kesulitan belajar siswa; dan
9) Kemampuan pelaksanaan administrasi kurikulum atau administrasi guru.
Seorang guru juga harus memiliki kemampuan sosial dan personal. Kemampuan sosial, yaitu kemampuan menyesuaikan diri dengan tuntutan kerja dan lingkungan sekitar. Sementara kemampuan personal mencakup:
1) Penampilan sikap yang positif terhadap keseluruhan tugasnya sebagai guru dan terhadap keseluruhan situasi pendidikan;
2) Pemahaman, penghayatan, dan penampilan nilai-nilai yang seyogianya dimiliki guru; dan
3) Penampilan untuk menjadikan dirinya sebagai anutan dan teladan para siswanya.
Di samping itu, guru harus mampu memerankan fungsi sosial kultur guru, yaitu sebagai komunikator. Menyediakan sumber informasi, menjaring informasi, mengolah informasi, dan menyampaikannya kepada siswa sehingga mereka memahami isi dan maksud informasi tersebut. Kedua, guru sebagai inovator, yaitu melakukan seleksi informasi bukan saja didasarkan nilai informasi generasi yang lampau, juga pada kemungkinan relevansi dan nilainya bagi generasi yang sedang tumbuh. Dalam hal ini, seorang pendidik harus memasukkan aspek masa depan tatkala menyeleksi informasi tersebut. Ketiga, guru sebagai emansipator, yaitu membantu membawa individu atau kelompok ke tingkat perkembangan kepribadian lebih tinggi, dalam hal sikap ilmu pengetahuan dan keterampilan yang memungkinkan mereka dapat berdiri sendiri dan membantu sesamanya.
Dengan sejumlah kompetensi dan profesi keguruan di atas, seorang guru diharapkan mampu memiliki sikap: Di depan menjadi teladan, di tengah membangun karsa, membangkitkan semangat dan kreativitas, serta di belakang memberi memotivasi, mengawasi, dan mengayomi.
1) Kemampuan penguasaan materi/ bahan pelajaran;
2) Kemampuan perencanaan program proses belajar-mengajar;
3) Kemampuan pengelolaan program belajar-mengajar;
4) Kemampuan dalam pelaksanaan proses belajar-mengajar;
5) Kemampuan penggunaan media dan sumber pembelajaran;
6) Kemampuan pelaksanaan evaluasi dan penilaian prestasi siswa;
7) Kemampuan program bimbingan dan penyuluhan;
8) Kemampuan dalam pelaksanaan diagnosis kesulitan belajar siswa; dan
9) Kemampuan pelaksanaan administrasi kurikulum atau administrasi guru.
Seorang guru juga harus memiliki kemampuan sosial dan personal. Kemampuan sosial, yaitu kemampuan menyesuaikan diri dengan tuntutan kerja dan lingkungan sekitar. Sementara kemampuan personal mencakup:
1) Penampilan sikap yang positif terhadap keseluruhan tugasnya sebagai guru dan terhadap keseluruhan situasi pendidikan;
2) Pemahaman, penghayatan, dan penampilan nilai-nilai yang seyogianya dimiliki guru; dan
3) Penampilan untuk menjadikan dirinya sebagai anutan dan teladan para siswanya.
Di samping itu, guru harus mampu memerankan fungsi sosial kultur guru, yaitu sebagai komunikator. Menyediakan sumber informasi, menjaring informasi, mengolah informasi, dan menyampaikannya kepada siswa sehingga mereka memahami isi dan maksud informasi tersebut. Kedua, guru sebagai inovator, yaitu melakukan seleksi informasi bukan saja didasarkan nilai informasi generasi yang lampau, juga pada kemungkinan relevansi dan nilainya bagi generasi yang sedang tumbuh. Dalam hal ini, seorang pendidik harus memasukkan aspek masa depan tatkala menyeleksi informasi tersebut. Ketiga, guru sebagai emansipator, yaitu membantu membawa individu atau kelompok ke tingkat perkembangan kepribadian lebih tinggi, dalam hal sikap ilmu pengetahuan dan keterampilan yang memungkinkan mereka dapat berdiri sendiri dan membantu sesamanya.
Dengan sejumlah kompetensi dan profesi keguruan di atas, seorang guru diharapkan mampu memiliki sikap: Di depan menjadi teladan, di tengah membangun karsa, membangkitkan semangat dan kreativitas, serta di belakang memberi memotivasi, mengawasi, dan mengayomi.